Pertanyaan #11
Aqidah Syiah Berbeda dari Islam Karena Percaya Imamah?
Tuduhan
Orang Syiah mempunyai aqidah yang berbeda dengan kaum muslimin yang lain, karena kepercayaannya pada Imamah. Mereka menganggap Imamah bagian dari Aqidah tanpa dasar dari Al-Quran dan Sunnah.
Jawaban
Memang benar, Syiah memasukkan Imamah sebagai bagian dari Aqidah, bukan furu’ (cabang). Tetapi bila kita memperhatikan ayat-ayat berikut ini dan hadis-hadis di dalam kitab-kitab Ahlussunnah, kita akan mendapat kesan bahwa di kalangan Ahlussunnah pun Imamah itu termasuk aqidah.
Ayat Al-Quran tentang Imamah
Menurut Al-Quran, manusia dapat dikelompokkan berdasarkan imamnya dan akan dipanggil pada hari kiamat berdasarkan imamnya. Ada imam yang memberikan petunjuk dan ada imam yang memimpin kekafiran.
Perhatikan ayat-ayat berikut ini:
-
Al-Isra 17:71
يَوْمَ نَدْعُوْا كُلَّ اُنَاسٍۢ بِاِمَامِهِمْۚ فَمَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ يَقْرَءُوْنَ كِتٰبَهُمْ وَلَا يُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا - ٧١(Ingatlah), pada hari (ketika) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya (Imamnya); dan barang siapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya mereka akan membaca catatannya (dengan baik), dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun. (QS Al-Isra 17:71)
-
At-Tawbah 9:12
وَاِنْ نَّكَثُوْٓا اَيْمَانَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ فَقَاتِلُوْٓا اَىِٕمَّةَ الْكُفْرِۙ اِنَّهُمْ لَآ اَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُوْنَ - ١٢Dan jika mereka melanggar sumpah setelah ada perjanjian, dan mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin (aimmah) kafir itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, mudah-mudahan mereka berhenti. (QS At-Tawbah 9:12)
-
Al-Baqarah 2:124
۞ وَاِذِ ابْتَلٰٓى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ فَاَتَمَّهُنَّ ۗ قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًا ۗ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِيْنَ - ١٢٤Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin (Imam) bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”
-
Al-Anbiya 21:73
وَجَعَلْنٰهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرٰتِ وَاِقَامَ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَاۤءَ الزَّكٰوةِۚ وَكَانُوْا لَنَا عٰبِدِيْنَ ۙ - ٧٣Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin (aimmah) yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah. (QS Al-Anbiya 21:73)
Hadis: “yang tidak mengenal Imam mati jahiliah”
Banyak sekali hadis dari kalangan Ahlisunnah dan sangat masyhur yang meriwayatkan Nabi saw bersabda (dengan redaksi yang berubah-ubah sedikit): “Barangsiapa yang mati dan tidak ada imam baginya, atau tidak mengenal imam zamannya, ia mati jahiliah” Mati jahiliah berarti mati tidak dalam keadaan Islam. Dengan demikian, orang yang tidak mempunyai Imam atau tidak mengenal imam zamannya, ia dipisahkan dari kaum muslimin yang berimam.
Kesimpulan
Walhasil, dari beberapa Ayat Al-Qur’an, serta berdasarkan hadis dari kalangan Ahlussunah tersebut di atas, Imamah bagian dari aqidah juga.