Pertanyaan #32

Syiah Meremehkan Shalat dengan Menjamak Shalat?

Tuduhan

Syiah meremehkan salat wajib dan suka menggabunggabungkan (menjamak) salat.

Jawaban

Menggabungkan salat disebut dalam istilah fiqh sebagai salat jama’ / jamak. Di bawah ini disebutkan hadis-hadis shahih tentang salat jamak, bukan karena halangan atau karena perjalanan.

Dari Sa’id bin Jubayr, dari Ibn ‘Abbas: Rasulullah saw salat Zhuhur dan ‘Ashar dengan menggabungkannya, dan Maghrib dan ‘Isya dengan menggabungkannya, bukan karena takut dan bukan karena dalam perjalanan (Shahih Muslim 2:151, Kitab al-Salat, Bab Al-Jam’ bayn al-Salatayn fi al-hadhr).

Dari Abdullah bin Syaqiq; Pada suatu hari Ibn ‘Abbas berkhotbah sesudah ‘Ashar sampai tenggelam matahari. Bintang-bintang sudah tampak. Orang-orang berteriak: Salat! Salat! Seorang lelaki dari Bani Tamim mendekati Ibn Abbas tanpa gentar dan tanpa takut: Salat! Salat! Ibnu Abbas berkata kepadanya: Kamu mau mengajariku sunnah? Celakalah kamu! Kemudian ia bersabda: Aku melihat Rasulullah saw menggabung Zhuhur dan Ashar, Maghrib dan Isya. Kata Abdullah bin Syaqiq: Hatiku tidak enak karena itu. Maka aku datangi Abu Hurairah dan aku menanyakan peristiwa itu. Abu Hurayrah membenarkan pembicaraannya (Shahih Muslim 2:152).

Dari Mu’adz bin Jabal: Rasulullah saw menjamak dalam perang Tabuk di antara Zhuhur dan Ashar, lalu Maghrib dan Isya. Aku bertanya: Apa yang mendorongnya untuk berbuat seperti itu. Ia berkata: Ia tidak ingin memberatkan umatnya (Shahih Muslim 2:152; lihat juga Shahih al-Bukhari 1:141)